Kamis, 17 September 2015

Menanggapi Pendapat Jonru Tentang Kabut Asap

Blog JM - Menanggapi apa yang menjadi TOP pembahasan di Indonesia saat ini yaitu mengenai kabut asap.
Banyak faktor mempengaruhi kabut asap yang sekarang telah menyebar sampai ke singapura,saat ini pula kabut asap seolah menjadi iklim musiman  ketiga di Indonesia,khususnya di wilayah Sumatera & Kalimantan.
Melihat dari faktor alam dimusim kemarau seperti saat ini,memang akan mengakibatkan luasnya lahan gambut Indonesia mudah untuk terbakar.Selain itu pembukaan lahan baru menggunakan cara ekstrim untuk perkebunan oleh para cukong dibalik nama PT Bonafit pula yang menjadi salah satu faktor penentu timbulnya kabut asap karena para pemilik lahan membakarnya untuk mengurangi biaya pembukaan lahan.
Disini saya hanya akan mencoba memberikan pandangan saya pribadi tentang pendapat-pendapat para Jonru yang menyalahkan perintah khususnya presiden.
Ada yang menilai presiden lamban mengambil sikap,ada juga yang mengatakan saat ini presiden tidak pro rakyat padahal dizaman SBY menjadi presiden tidak seperti ini sebab dizaman SBY langsung menindak dengan membuat hujan buatan,dan masih banyak lagi pendapat-pendapat lainnya.
Nah..
Untuk pendapat pertama saya menanggapinya sambil senyum-senyum sembari menyerut kopi hitam. Mari kita tarik sudut pandangnya dari sisi lain mengenai kelamabanan pemerintah.Jika lamban yang dimaksud adalah tentang komentar presiden tentang kabut asap saat ini?saya pikir itu sah saja,namun disisi lain presiden tetap melakukan tindakan dengan mengusut siapa dalang dari pembakaran hutan tersebut seperti yang diaampaikan KAPOLRI mengenai penetapan 127 tersangka pembakaran lahan (lihat beritanya disini ),apakah dizaman presiden sebelumnya sudah ada tindakan seperti ini?Nilai tambah yang sangat berarti dan sangat bijak menurut saya untuk mengatakan jika inilah tidakan yang impresif dari seorang JOKOWIDODO selaku pemimpin bangsa.
Menanggapi pendapat selanjutnya yaitu pendapat kedua saya kembali menyeduh kopi saya karena kopi yang pertama tadi telah habis.Bukan tidak bisa presiden menggunakan APBN untuk melakukan tidakan membuat hujan buatan.Namun lagi-lagi menurut saya,apakah etis?jika pajak pemilik lahan yang 100% diterima oleh pemerintah daerah dan masuk ke kas daerah namun saat ada kejadian kabut asap karena pembakaran lahan yang menyebabkan kabut asap lalu mengalihkan tanggungjawabnya kenegara?Dimanakah nalar dan pikiran kalian yang sehat itu?Sebagai contoh coba lihat seperti di riau ( lihat beritanya disini),disaat rakyat sedang kesusuhan karena kabut asap si anggota DPRnya malah asyik "STUDI BANDING" ke EROPA.Miris sekali ya,dimana rasa kemanusiaan anggota DPR itu?berapa besar dana yang dikeluarkan untuk membiayai mereka melakukan "STUDI BANDING" ke EROPA?Kalau saja uang tersebut dialokasikan menjadi dana untuk hujan buatan (sekali lagi menurut saya) pasti rakyat di-RIAU sudah dapat melihat matahari yang tersenyum dari balik kabut asap yang menghalanginya.
Sayangnya keegoisan mereka lebih besar jika berbanding dengan rasa kemanusiaannya.
Sebagai penutup tulisan ini,jika JONRU pernah mengatakan penyelesaiaan proyek TOL dan WADUK adalah warisan pemerintah sebelumnya,lantas mengapa kabut asap seperti saat ini malah menjadi tanggungungan pemerintah yang menjabat?kenapa kalian juga tidak memberikan pendapat yang sama untuk menanggapi kabut asap saat ini? "kabut asap seperti saat ini karena warisan pemerintah sebelumnya"
Ayolah JONRU,jangan karena keegoisan kalian menjadikan penilaian nagatif yang mendalam.Jadilah masyarakat bijak yang menilai segala sesuatu dinegara ini dari segala sisi.
Sekian.

0 komentar :

Posting Komentar

Gunakanlah bahasa yang sopan


NO SARA
JANGAN SAMPAI KOMENTAR ANDA MENGANDUNG SPAM

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com